What Is Branding?
Are you sure that you got it right?
Thursday, May 7, 2020
Text Mining pada Sosial Media untuk Mendeteksi Emosi Pengguna Menggunakan Metode Support Vector Machine dan K-Nearest Neighbour
.
Twitter layanan jejaring sosial dan mikroblog yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).
Sebuah teks pada tweet tidak hanya menyampaikan keterangan dari suatu informasi, tetapi juga berisi informasi tentang perilaku manusia termasuk emosi.
Untuk mendeteksi emosi dari teks pada layanan sosial media twitter dengan data yang tidak terstruktur maka perlu dilakukan analisis teks salah satunya dengan menggunakan Text Mining.
Pada penelitian ini mengusulkan melakukan penelitian text mining pada Sosial Media untuk mendeteksi emosi pengguna.
Deteksi emosi berbasis teks dapat digunakan dalam bisnis, pendidikan, psikologi, dan bidang lain mana pun yang paling penting untuk memahami dan menafsirkan emosi.
Tahapan penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu data. Dari Pengujian yang dilakukan dengan metode Support Vector Machine dan K-Nearest Neighbour dapat menghasilkan nilai rata-rata precision sebesar 0.45640904478933. nilai recall sebesar 0.50199332258158 dan pada nilai accuracy sebesar 0.8140589569161 sedangkan dari metode K-Nearest Neighbour nilai rata-rata precision sebesar 0.34210487225193. nilai recall sebesar 0.45954538381009 dan pada nilai accuracy sebesar 0.79705215419501. hasil dari pengujian dengan metode SVM-KNN menunjukkan bahwa kesesuaian klasifikasi emosi lebih baik daripada metode K-Nearest Neighbour dari keseluruhan kategori emosi.
I. PENDAHULUAN
Data tidak terstruktur banyak terdapat pada layanan sosial media.
Layanan sosial media merupakan penyedia sumber daya yang menyediakan data yang cukup besar.
Media sosial banyak menyita perhatian masyarakat karena dianggap dapat menjadi tempat untk berbagi karya, ide, opini tentang isu-isu yang terjadi secara bebas, dan media untuk mengungkapkan berbagai hal mengenai kehidupan pribadinya.
Salah satu media sosial yang banyak digunakan masyarakat adalah Twitter.
Twitter layanan jejaring sosial dan mikroblog yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet)[1].
Sebuah teks pada tweet tidak hanya menyampaikan keterangan dari suatu informasi, tetapi juga berisi informasi tentang perilaku manusia termasuk emosi.
Emosi merupakan keadaan kompleks dari pikiran yang dipengaruhi oleh peristiwa eksternal, perubahan fisiologis, atau hubungan dengan orang lain.
Dengan tidak adanya kontak tatap muka untuk mendeteksi ekspresi wajah dan intonasi dalam suara, opsi alternatifnya adalah menguraikan emosi dari teks di layanan sosial media.
Studi penelitian pendeteksian emosi telah menyelidiki deteksi emosi dalam prosodi, perubahan keadaan fisiologis, ekspresi wajah dan teks.
Namun, ada kekurangan penelitian dalam mendeteksi emosi dari teks dibandingkan dengan area lain dari deteksi emosi [2].
Untuk mendeteksi emosi dari teks pada layanan sosial media twitter dengan data yang tidak terstruktur maka perlu dilakukan analisis teks salah satunya dengan menggunakan Text Mining.
Text mining mencoba untuk mengekstrak informasi yang berguna dari sumber data melalui identifikasi dan eksplorasi dari suatu pola menarik.
Sumber data berupa sekumpulan dokumen dan pola menarik yang tidak ditemukan dalam bentuk database record, tetapi dalam data teks yang tidak terstruktur.
Beberapa penelititan mengenai deteksi emosi telah dilakukan contohnya padap enelitian yang dilakukan Chaitail G. Patil dan Sandip S.Patil menyebutkan penggunaan metode Support Vector Machine dan dataset ISEAR memiliki akurasi tertinggi yaitu 71.64% sedangkan Metode Naive Bayes Classifier akurasinya 60.8% dan yang terendah pada metode Vector Space Model 34.8% dalam untuk Ekstraksi Emosi dari Headline News [3].
Namun Pada penelitianm Arifin and Ketut Eddy Purnama melakukan Klasifikasi Emosi Dalam Teks Bahasa Indonesia menggunakan metode K-Nearest Neighbour.
Pada penelitian yang dilakukan penulis melakukan klasfikasi emosi pada artikel yang ada diinternet kemudian dilakukan pengujian antara metode Naïve Bayes dengan K-Nearest Neighbour.
Hasil dari penelitian tersebut didapat metode K-Nearest Neighbour menghasilkan nilai akurasi 71.26% yang lebih tinggi daripada metode Naïve Bayes dengan nilai akurasi 58.01% [4].
Berdasarkan latar belakang dan beberapa penelitian sebelumnya maka penulis melalui penelitian ini mengusulkan melakukan penelitian implementasi text mining pada Sosial Media untuk mendeteksi emosi pengguna.
Metode klasifikasi yang digunakan yaitu metode Support Vector Machine untuk klasifikasi kelas emosi dan metode K-Nearest Neighbour untuk klasifikasi kategori emosi.
Metode tersebut digunakan karena metode Support Vector Machine memiliki nilai akurasi tertinggi pada penelitian sebelumnya serta Support Vector Machine secara teoritik dikembangkan untuk problem klasifikasi dengan dua class yang sangat tepat untuk klasifikasi kelas emosi[5].
Sedangkan Metode K-Nearest Neighbour digunakan karena pada penelitian sebelumnya K-Nearest Neighbour memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada metode Naive Bayes dan Metode K-Nearest Neighbour melakukan pelatihannya sangat cepat dan Efektif jika data pelatihan besar yang sangat cocok dengan penggunaan ISEAR dataset [6].
Deteksi emosi berbasis teks seperti yang disebutkan sebelumnya dapat digunakan dalam bisnis, pendidikan, psikologi, dan bidang lain mana pun yang paling penting untuk memahami dan menafsirkan emosi.
.
https://www.researchgate.net/publication/333020467_Text_Mining_pada_Sosial_Media_untuk_Mendeteksi_Emosi_Pengguna_Menggunakan_Metode_Support_Vector_Machine_dan_K-Nearest_Neighbour
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment